Seniman melakukan pertunjukan teater bertajuk ‘I La Galigo’ di Jakarta, Rabu (3/7/2019). ‘I La Galigo’ merupakan pementasan musik-teater yang naskahnya diadaptasi dari ‘Sureq Galigo’ sebuah wiracarita mitos penciptaan suku Bugis yang dituliskan dalam bentuk syair menggunakan bahasa dan huruf Bugis kuno. Pentas tersebut berlangsung pada tanggal 3, 5, 6 dan 7 Juli 2019 di Ciputra Artpreneur. (Bisnis Indonesia/Himawan L Nugraha)
Karya milik Seniman FX Harsono berjudul The Light of Journey yang dipameran di Art Jakarta Gardens 2023 di Jakarta, Selasa (7/2/2023). (Bisnis Indonesia/Suselo Jati).
Seniman FX Harsono berpose di dekat karyanya yang berjudul The Light of Journey yang dipameran di Art Jakarta Gardens 2023 di Jakarta, Selasa (7/2/2023). (Bisnis Indonesia/Suselo jati)
Pesepak bola Timnas Argentina Facundo Axel Medina (2) menggiring bola dihadang Pesepak bola Timnas Indonesia Jordi Amat (4) saat berlangsungnya pertandingan persahabatan FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6/2023). Juara Piala Dunia 2022, Argentina menang dengan skor 2-0 dari Timnas Indonesia yang disaksikan langsung Presiden Joko Widodo dan sekitar 60 ribu orang penonton. (Bisnis Indonesia/Eusebio Chrysnamurti)
Pengunjung mengamati karya saat pembukaan pameran tunggal Nindityo Adipurnomo berjudul Rhinolophus Sinicus di D Gallerie, Jakarta, Sabtu (27/5/2023). Karya berjudul “Rhinolophus Sinicus” ini menggunakan medium khusus untuk mengingat kembali gestur baru yang menandai dampak sosial dan politik dari pandemi. Berfokus pada eksplorasi estetika fenomena sosial selama pandemi, sang seniman menggunakan pengalaman dan respons pribadinya dalam menghadapi gejolak sosial-politik yang sedang berlangsung. (Bisnis Indonesia/Eusebio Chrysnamurti)
Seniman Nindityo Adipurnomo saat pembukaan pameran berjudul Rhinolophus Sinicus di D Gallerie, Jakarta, Sabtu (27/5/2023). Karya berjudul “Rhinolophus Sinicus” ini menggunakan medium khusus untuk mengingat kembali gestur baru yang menandai dampak sosial dan politik dari pandemi. Berfokus pada eksplorasi estetika fenomena sosial selama pandemi, sang seniman menggunakan pengalaman dan respons pribadinya dalam menghadapi gejolak sosial-politik yang sedang berlangsung. (Bisnis Indonesia/Eusebio Chrysnamurti)
